Selasa, 28 Desember 2010

Pengaktifan Otak Tengah Bangkitkan Kecerdasan Anak

Sebuah pendekatan tergolong baru dan fenomenal dalam dunia pendidikan dengan metode aktivasi otak tengah untuk membangkitkan kecerdasan anak terus dikenalkan kepada para orang tua.
Untuk pertama kalinya metode yang dikembangkan Sekolah Anak Jenius yang berkantor di Malang, Jawa Timur, itu diperkenalkan di Denpasar, Bali. Para orang tua dari berbagai kalangan mulai wartawan hingga pejabat, langsung merespons dengan mengajak anak-anak mereka mencoba mengikuti training selama dua hari, sejak Minggu (26/12/2010) kemarin.
"Kami menggunakan pendekatan lewat pengaktifan otak tengah untuk meningkatkan daya ingat dan memori anak," kata Ahmad Affandy, trainer pengaktifan otak anak disela-sala training di sebuah Hotel di Denpasar.
Affandy menjelaskan, metode belajar yang diterapkan kepada anak adalah metode aktivasi otak tengah. Biasanya metode tersebut diterapkan pada anak usia 5 hingga 15 tahun, sebab pada usia ini dinilai tepat saat anak berada pada masa perkembangan.
Dia menjelaskan, dalam motode ini, anak-anak lebih banyak diajak belajar dengan sistem bermain, sehingga mereka senantiasa dalam suasana senang dan gembira yang memungkinkan untuk lebih mudah membangkitkan daya ingatnya.
Dikatakan, inti dari pendekatan tersebut adalah memasukkan hal-hal tentang pengembangan diri agar anak-anak bisa berkembang secara optimal. Mereka dilatih berkonsentrasi dengan cara matanya ditutup dengan kain, untuk melakukan sesuatu seperti berjalan dengan banyak rintangan hingga menggambar.
Dalam pelatihan yang diikuti sembilan anak SD dan SMP itu, mereka belajar bagaimana mengotimalkan indera penciuman, peraba untuk mengenali barang atau sesuatu, termasuk untuk membedakan warna.
Dari pelatihan dengan metode tersebut, mereka mengaku lebih mudah berkonsentrasi dalam mengerjakan sesuatu seperti menulis, menggambar hingga mengidentifikasi suatu benda.
"Ketika otak sudah diaktifkan, anak-anak lebih mudah berkonsentrasi, bahkan muncul fenomena dalam diri mereka yang berbeda-beda, misalkan melihat kartu, gambar, warna bola dengan mata tertutup," ucap Affandy.
Metode yang dilakukan secara ilmiah tersebut lebih menitikberatkan pada motivasi, penciptaan kondisi nyaman dan menyenangkan bagi anak, senam otak serta kolaborasi peralatan elektronik dan gelombang suara.
Salah seorang siswa kelas III SMP yang mengikuti training itu mengakui meski awalnya banyak melakukan kesalahan, namun kini ia mampu lebih berkosentrasi dan memaksimalkan indera penciuman.
"Saya senang sekali, sekarang mulai bisa membedakan warna tidak dengan cara melihat namun dengan mencium dan meraba benda itu," ujar Wira yang anak seorang wartawan di Denpasar.

Sumber : www.Okezone.com

0 comments: "Pengaktifan Otak Tengah Bangkitkan Kecerdasan Anak"

Posting Komentar